Tolak Pelebaran Jalan, Warga Jangkar Luruk Pelabuhan

Tolak Pelebaran Jalan, Warga Jangkar Luruk Pelabuhan
Warga jangkar saat luruk di depan pelabuhan (alifia rahma/afederasi.com)

Situbondo, (afederasi.com) - Ratusan warga Desa/Kecamatan Jangkar, Kabupaten Situbondo, melakukan aksi damai di pintu masuk Pelabuhan. Dimana mereka menuntut Pemerintah Kabupaten Situbondo maupun Pemerintah Provinsi Jawa Timur ganti untung terhadap rumah dan bangunan yang terkena gusur pelebaran jalan menuju ke Pelabuhan Jangkar, Rabu (14/9/2022).

Salah satu Koordinator Aksi, Anggi mengatakan, seluruh masyarakat yang terdampak menolak akses jalan menuju pelabuhan di lebarkan apabila tidak ada uang ganti untung.

“Kami warga Desa Jangkar, menyatakan sikap menolak akses pelebaran jalan Pelabuhan Jangkar, apabila tidak ada ganti untung. Dan hingga saat ini masih belum ada kejelasan tentang ganti untung maupun ganti rugi yang akan di berikan kepada warga terdampak penggusuran,” ujarnya.

Tak hanya itu saja yang disampaikan Anggi mengatakan, pihaknya juga meminta kepada pemerintah mau memberikan ganti untung kepada tanah dan bangunan yang ber- SHM dan mau merawat Cagar Budaya berbentuk makam cikal bakal Tanah Jangkar.

“Ada sekitar 220 rumah dan bangunan milik warga yang terdampak pelebaran jalan tersebut, baik itu bangunan pagar, rumah, warung dan toko. Namun hingga, kami melaksanakan aksi damai ini tidak ada ketegasan dan kejelasan dari Pemerintah Kabupaten Situbondo maupun Pemerintah Provinsi Jawa Timur tentang ganti untung maupun ganti rugi,” jelasnya.

Karena tidak ada pihak yang merespon keluhan masyarakat yang terdampak penggusuran jalan, maka Anggi bersama masyarakat Desa/Kecamatan Jangkar, Kabupaten Situbondo yang terdampak penggusuran jalan melaksanakan aksi damai ini.

“Kami hanya minta kejelasan dan ketegasan dari pihak pemerintah apakah ada ganti rugi atau ganti untung kepada masyarakat yang terdampak penggusuran jalan ini,” tutupnya.(vya/dn)