Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa Buka EJI 2022
Surabaya, (afederasi.com) - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa membuka East Java Investival (EJI) 2022 di Convention Hall Tunjungan Plaza 3 Surabaya.
Acara giat investasi yang diselenggarakan Dinas Penanaman Modal & Pelayanan Terpadu Satu Atap (DPM PTSP) Jatim, kali ini mengambil tema East Java Invesment Week. Digelar mulai 14-16 Oktober 2022.
Melalui EJI 2022 ini, Khofifah berharap akan semakin menggaungkan nama Jawa Timur sebagai primadona investasi di Indonesia. Kemudahan investasi menjadi daya tarik utama bagi para investor yang akan menanamkan modalnya di Jatim. Di sisi lain, tingkat daya saing Jatim berada di posisi kedua setelah DKI Jakarta.
"Jika pertumbuhan ekonomi nasional tercatat impresif, maka Jawa Timur lebih impresif. Pertumbuhan investasi dan ekonomi ini sesungguhnya hasil sinergitas yang terbangun dari semua pihak," ungkap Khofifah.
Gairah investasi di Jatim terbukti dengan tingginya kinerja investasi yang tercatat di Badan Pusat Statistik (BPS) pada triwulan II tahun 2022. Pada periode tersebut, realisasi investasi Jawa Timur meningkat mencapai 69,2% (y-o-y) . Realisasi investasi ini bahkan melampaui realisasi nasional sebesar 35,5% (y-o-y).
Kinerja investasi pada triwulan II ini terdiri dari realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) meningkat sebesar 198,1%. Sedangkan pertumbuhan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar 34,1%.
Jatim menunjukkan pemulihan ekonomi yang cepat. Ini karena ekonomi Jatim tumbuh sebesar 5,74% (YoY) pada triwulan kedua 2022 dengan kontribusi perekonomian terhadap Pulau Jawa sebesar 25,30% dan 14,30% terhadap provinsi lainnya di Indonesia.
Lebih lanjut, realisasi PMA tersebut paling tinggi berasal dari Amerika Serikat dengan share 43,8% atau senilai Rp4,94 triliun, kemudian RRT sebesar 19,2% dengan nilai Rp 2,16 triliun, Singapura 15,1% dengan nilai Rp 1,7 triliun, Jepang 9,7% dengan nilai Rp 1,1 triliun dan Samoa Barat 2,4% dengan nilai Rp 0,28 triliun.
Angka ini, sebut Khofifah, menunjukkan bahwa investasi di Jatim jauh lebih efisien dibanding rata-rata investasi di Indonesia pada tahun 2021.
Khofifah menambahkan, bahwa kinerja investasi ini memiliki pengaruh yang kuat terhadap pertumbuhan ekonomi di Jatim. Sehingga, Jatim mampu melakukan upaya pemulihan ekonomi yang cepat.
Pada triwulan kedua, pertumbuhan ekonomi Jatim bergerak positif sebesar 5,74%. Angka tersebut mampu memberi kontribusi perekonomian terhadap provinsi di Pulau Jawa sebesar 25,30% dan 14,30% terhadap 34 provinsi lainnya di Indonesia.
"Kami berharap upaya-upaya komprehensif yang telah dilakukan dapat meningkatkan kinerja investasi di Jawa Timur, yang selanjutnya dapat berimbas pula pada pemulihan ekonomi masyarakat Jawa Timur," tukasnya.
Orang nomor satu di Jatim tersebut optimis, dengan meningkatnya kinerja investasi akan selaras dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Terutama, memberikan dampak signifikan pada penurunan kemiskinan dan pengangguran di Jatim. (dn)